Segala macam oli yang menjadi fluida kerja pada sebuah sistem permesinan akan selalu terkontaminasi kotoran padat atau dalam Bahasa Inggris biasa disebut dirt, dan pada bahasa sehari-hari kita biasa sebut dengan gram. Sistem pelumas dan sistem hidrolik menjadi dua contoh sistem yang paling sering kita jumpai. Oli sebagai fluida kerja pada kedua sistem tersebut selalu mengandung kotoran padat yang dapat menyebabkan kerusakan terhadap komponen-komponen sistem tersebut.

Ada tiga tipe kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh kontaminasi padatan. Pertama adalah kerusakan catastrophic atau kerusakan yang sangat parah. Kerusakan ini diakibatkan oleh adanya material logam yang ukurannya besar yang masuk ke dalam aliran oli sehingga langsung dapat menghantam pompa ataupun bagian yang lain dan mengakibatkan kerusakan parah. Kerusakan kedua terjadi secara terputus-putus atau kadang muncul kadang hilang, seperti pada saat ada material padat yang mengganggu aliran oli di sisi check valve. Kerusakan ketiga terjadi secara perlahan, yakni ketika material padat berukuran kecil yang ikut mengalir bersama fluida menggerus (abrasi) setiap permukaan logam yang ia lewati.

20131022-045457 PM.jpg

Kerusakan Abrasi Akibat Partikel Asing (Sumber)

Kontaminasi padatan pada oli dapat berasal dari hal-hal berikut ini:

  • Oli baru yang baru saja diproduksi oleh pabrik, sudah mengandung kotoran padat lebih dari 75000 per 100 ml dengan ukuran di atas 5ยต (Sumber).
  • Komponen-komponen mesin yang ada seperti pompa, saluran pipa, valve, heat exchanger, semua membawa kotoran padat yang berasal dari proses pembuatannya.
  • Selain membawa kotoran dari proses fabrikasinya, komponen-komponen mesin tersebut juga akan mengalami pengikisan (aus) secara perlahan selama mesin bekerja, dan menghasilkan kotoran padat. Faktor beban kerja dan putaran mesin yang tinggi akan meningkatkan jumlah partikel komponen mesin yang terabrasi.
  • Kotoran padat juga dibawa oleh udara sekitar yang dapat masuk ke dalam mesin melalui breather, silinder seal pada sistem hidrolis, atau tekanan vakum pada bearing. Faktor lingkungan juga sangat berpengaruh, mesin yang bekerja di area gurun pasir akan lebih banyak kontaminasi padatan dibandingkan dengan lingkungan lain.

Berdasarkan point terakhir di atas, ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk meminimalisir masuknya kotoran padat yang berasal dari udara bebas:

  1. Metode Purging. Metode ini tidak membiarkan udara bebas masuk ke dalam tanki oli dengan cara mengisi bagian tanki yang kosong dengan bahan lain seperti gas nitrogen atau instrument air (udara yang sudah bebas dari kotoran padat dan uap air).
  2. Metode Isolasi. Menggunakan isolasi atau sistem seal yang tepat pada bagian-bagian dari sistem pelumas ataupun hidrolis yang berpotensi masuknya udara ke dalam sistem.
  3. Breather pada tangki oli perlu dipastikan pula terpasang filter untuk mencegah kotoran masuk ke dalam tangki.
Artikel-Teknologi.com didukung oleh Pusat Pakaian Dalam

0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *