Sebelum Anda melanjutkan membaca artikel ini, sangat disarankan untuk membaca artikel saya sebelumnya mengenai dasar-dasar sistem kontrol.
Sistem kontrol modulasi merupakan sebuah sistem proses yang mengintegrasikan antara beberapa sinyal input dengan sinyal output sebagai hasil dari proses sistem logic nya. Sebagai sebuah proses, sistem kontrol ini terdiri atas tiga elemen kontrol yaitu kontrol proporsional, kontrol integral, dan kontrol derivatif. Ketiga kontrol tersebut, terkait dengan cara pemrosesan set point error untuk menghasilkan kontrol aksi pada elemen kontrol akhir.
Pada kontrol proporsional, besar sinyal output untuk elemen kontrol final sebanding secara proporsional dengan besar error set point yang muncul. Hubungan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
- P = (Kp)E
Dimana:
- P = Output
- E = Error (deviasi set point)
- Kp = Konstanta perkalian proporsional
Sistem kontrol proporsional ini menghasilkan hubungan yang linier antara error set point dengan sinyal output yang akan menjadi aksi pada elemen kontrol akhir. Konstanta perkalian proporsional dapat diubah nilainya sesuai dengan kebutuhan. Dan proses kontrol ini menghasilkan aksi yang cepat pada setiap perubahan error set point yang terjadi.
Proses kontrol integral juga dikenal dengan sistem kontrol reset. Dengan kontrol integral, output dari kontrol ini berubah setiap terjadi error set point. Perubahan output dengan rate/laju tertentu yang proporsional dengan perubahan nilai error:
-
P = (1/Ti) ∫ E dT
Dimana Ti adalah waktu integral (reset), yang nilainya dapat diubah-ubah untuk mengurangi deviasi error pada nilai output.
Dengan menggunakan hubungan integral, maka output dari proses kontrol integral akan selalu berubah setiap muncul error set point. Dan baru benar-benar diam (tetap pada nilai output tertentu) pada saat nilai error sama dengan nol. Proses kontrol ini membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengejar nilai error sama dengan nol, sehubungan dengan sistem kontrol yang menggunakan rumusan integral.
Kontrol derivatif juga dikenal dengan sebutan rate control. Sistem kontrol menghasilkan output pada saat terjadi error pada set point, dan nilai output tersebut proporsional dengan laju (rate) perubahan dari error:
-
P = (Td) dE/dT
Dimana Td adalah konstanta waktu laju (derivatif).
Pada kontrol derivatif, semakin cepat perubahan error set point yang terjadi, semakin besar nilai output kontrol yang keluar. Nilai output akan langsung menjadi nol apabila nilai error sama dengan nol. Nilai dari konstanta Td juga dapat diubah untuk menambah atau mengurangi sensitifitas sistem kontrol. Kontrol ini digunakan untuk menghasilkan respon yang cepat terhadap setiap perubahan eror yang terjadi.
Sebuah kontrol otomatis dapat menggunakan sistem kontrol yang mengkombinasikan antara ketiga elemen sistem kontrol yang ada. Yang paling banyak digunakan adalah sistem kontrol proporsional, proporsional ditambah integral (PI), dan proporsional ditambah integral ditambah derivatif (PID).
Artikel-Teknologi.com didukung oleh
Pusat Pakaian Dalam
0 Comments